Mahasiswa Millenial Masih Kritis atau Sudah Mati?
Mahasiswa Millenial adalah sebutan bagi para mahsiswa jaman sekarang. Mahasiswa berarti orang yang sedang menempuh pendidikan di jenjang perguruan tinggi. Dikutip dari sevima.co.id, istilah millenial berasal dari kata millenials yang diciptakan oleh dua pakar sejarah dan penulis Amerika, William Strauss dan Neil Howe. Milenial atau biasa disebut generasi Y yaitu orang-orang yang lahir pada kisaran tahun 1980-2000. Jika diperhitungkan berarti generasi millenial adalah orang-orang yang saat ini berumur 17 sampai 37 tahun. Jadi, mahasiswa millenial adalah mereka yang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi dan mahir dalam teknologi
Generasi millenial sangat mahir dalam teknologi karena lahir pada saat tv berwarna, handphone dan internet sudah ada, tentu mempunyai beberapa kebiasaan dan karakter tersendiri dari generasi sebelumnya. Ciri-ciri mahasiswa millenial :
Tidak bisa jauh dari gadget
Tidak bisa jauh dari media sosial
Lebih suka yang serba instan dan cepat
Millenial mulai banyak melakukan transaksi secara cashless
Lebih suka berkomunikasi melalui grup
Pada saat ini, generasi milenial cukup spesial karena dianggap sangat berbeda dengan generasi-generasi sebelumnya karena karakter dan kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari. Baik di bidang pendidikan, moral, budaya terutama hal-hal yang berkaitan dengan teknologi. Untuk itu perguruan tinggi harus dapat menyesuaikan zaman, karena era nya sekarang adalah era digitalisasi, generasi yang terbentuk pun akan terpengaruh dengan digital.
Mahasiswa milenial masih kritis atau sudah mati, menurut saya mahasiswa milenial masih kritis karena mereka masih mengeluarkan aspirasinya dan berani berpendapat. Mahasiswa jaman sekarang atau mahasiswa milenial masih berpikir kritis dalam melakukan semua tindakannya,mereka masih memikirkan resiko apa yang terjadi jika mereka melakukan suatu hal tersebut dan mereka masih bertanggung jawab atas semua tindakannya.
Di jaman modernisasi dan globalisasi ini, seharusnya mahasiswa dapat memanfaatkannya untuk hal-hal yang positif serta berguna untuk kemajuan bangsa. Seperti, menggunakan teknologi sebaik-baiknya dan sebijak-bijaknya agar kemajuan teknologi ini juga mahasiswa lebih kritis dan menjadikan bangsa lebih maju.
Namun, tidsk sedikit mahasiswa sudah lupa akan berpikir kritis. Mereka terlalu sibuk dengan urusannya sendiri tanpa memikirkan orang lain. Selain itu, tidak jarang mahasiswa terlalu egois atau mementingkan diri-sendiri tanpa memikirkan resiko dan akibat yang ditimbulan dari apa yang telah mereka lakukan.
Tidak jarang mahasiswa yang terlalu fanatik dalam menyampaikan aspirasinya. Hal ini biasa ditunjukkan dengan aksi demonstrasi yang berlebihan. Secara tidak langsung aksi demonstrasi yang berlebihan ini dapat merusak fasilitas umum. Selain itu, bisa juga merugikan masyarakat umum. Seharusnya hal ini tidak dilakukan oleh mahasiswa yang berpikir kritis.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa mahasiswa millenial masih berpikir kritis meskipun ada sebagian yang justru tidak menunjukkan sikap kritisnya. Sebagian dari mereka yang tidak menunjukkan sikap kritisnya hanya melakukan hal-hal yang kurang bermanfaat dan tanpa memikirkan akibat yang ditimbulkan sehingga menimbulkan perpecahan secara tidak langsung terhadap bangsa ini. kita sebagai mahasiswa seharusnya menunjukkan sikap krtitis dengan melakukan hal-hal yang positif dan bermanfaat baik untuk diri sendiri, orang lain maupun untuk negara kita.
Sebagai generasi muda, kita hendaknya membangun generasi yang kritis dalam hal positif guna tercapainya bangsa Indonesia yang semakin maju dan bijak dalam berbagai hal. Melalui hal ini, tercapainya tujuan bangsa yaitu persatuan dan kesatuan Indonesia.
Generasi millenial sangat mahir dalam teknologi karena lahir pada saat tv berwarna, handphone dan internet sudah ada, tentu mempunyai beberapa kebiasaan dan karakter tersendiri dari generasi sebelumnya. Ciri-ciri mahasiswa millenial :
Tidak bisa jauh dari gadget
Tidak bisa jauh dari media sosial
Lebih suka yang serba instan dan cepat
Millenial mulai banyak melakukan transaksi secara cashless
Lebih suka berkomunikasi melalui grup
Pada saat ini, generasi milenial cukup spesial karena dianggap sangat berbeda dengan generasi-generasi sebelumnya karena karakter dan kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari. Baik di bidang pendidikan, moral, budaya terutama hal-hal yang berkaitan dengan teknologi. Untuk itu perguruan tinggi harus dapat menyesuaikan zaman, karena era nya sekarang adalah era digitalisasi, generasi yang terbentuk pun akan terpengaruh dengan digital.
Mahasiswa milenial masih kritis atau sudah mati, menurut saya mahasiswa milenial masih kritis karena mereka masih mengeluarkan aspirasinya dan berani berpendapat. Mahasiswa jaman sekarang atau mahasiswa milenial masih berpikir kritis dalam melakukan semua tindakannya,mereka masih memikirkan resiko apa yang terjadi jika mereka melakukan suatu hal tersebut dan mereka masih bertanggung jawab atas semua tindakannya.
Di jaman modernisasi dan globalisasi ini, seharusnya mahasiswa dapat memanfaatkannya untuk hal-hal yang positif serta berguna untuk kemajuan bangsa. Seperti, menggunakan teknologi sebaik-baiknya dan sebijak-bijaknya agar kemajuan teknologi ini juga mahasiswa lebih kritis dan menjadikan bangsa lebih maju.
Namun, tidsk sedikit mahasiswa sudah lupa akan berpikir kritis. Mereka terlalu sibuk dengan urusannya sendiri tanpa memikirkan orang lain. Selain itu, tidak jarang mahasiswa terlalu egois atau mementingkan diri-sendiri tanpa memikirkan resiko dan akibat yang ditimbulan dari apa yang telah mereka lakukan.
Tidak jarang mahasiswa yang terlalu fanatik dalam menyampaikan aspirasinya. Hal ini biasa ditunjukkan dengan aksi demonstrasi yang berlebihan. Secara tidak langsung aksi demonstrasi yang berlebihan ini dapat merusak fasilitas umum. Selain itu, bisa juga merugikan masyarakat umum. Seharusnya hal ini tidak dilakukan oleh mahasiswa yang berpikir kritis.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa mahasiswa millenial masih berpikir kritis meskipun ada sebagian yang justru tidak menunjukkan sikap kritisnya. Sebagian dari mereka yang tidak menunjukkan sikap kritisnya hanya melakukan hal-hal yang kurang bermanfaat dan tanpa memikirkan akibat yang ditimbulkan sehingga menimbulkan perpecahan secara tidak langsung terhadap bangsa ini. kita sebagai mahasiswa seharusnya menunjukkan sikap krtitis dengan melakukan hal-hal yang positif dan bermanfaat baik untuk diri sendiri, orang lain maupun untuk negara kita.
Sebagai generasi muda, kita hendaknya membangun generasi yang kritis dalam hal positif guna tercapainya bangsa Indonesia yang semakin maju dan bijak dalam berbagai hal. Melalui hal ini, tercapainya tujuan bangsa yaitu persatuan dan kesatuan Indonesia.
Komentar
Posting Komentar