Sosiologi Perkotaan
Ulangan Tengah Semester
Mata Kuliah Sosiologi Perkotaan
1. Jelaskan hubungan antara ilmu sosiologi dengan wilayah perkotaan!
1. Ilmu
sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang masyarakat dengan mengamati
struktur dan interaksi sosial, yaitu interaksi antara individu dengan individu,
individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok. Wirth mendifinisikan "kota" sebagai pemukiman yang relatif besar, padat dan
permanen, dihuni oleh orang-orang yang heterogen kedudukan sosialnya. Akibatnya
hubungan sosialnya menjadi longgar acuh dan tidak pribadi (impersonal
relation).
Ilmu
sosiologi memiliki hubungan dengan wilayah perkotaan yaitu ilmu sosiologi
adalah yang mengkaji atau menganalisis segi-segi kehidupan manusia
bermasyarakat dalam kawasan kota atau perkotaan. Kota dan masyarakat memiliki
beberapa karakter, yaitu:
a.
Kota mempunyai
fungsi-fungsi khusus
b.
Mata pencaharian
penduduknya di luar agraris
c.
Adanya spesialisasi
pekerjaan warganya
d.
Kepadatan penduduk
e.
Ukuran jumlah penduduk
f.
Warganya (relatif)
mobility
g.
Tempat permukiman yang
tampak permanen
h. Sifat-sifat warganya yang heterogen, kompleks, social relations yang impersonal dan eksternal, dan lain sebagainya
Kemudian ilmu sosiologi tersebut berkembang dan berkaitan dengan apa yang dinamakan urban sosiologi (sosiologi perkotaan). Urban sosiologi merupakan sub-disiplin di dalam sosiologi difokuskan pada urban environment (lingkungan perkotaan). Sosiologi perkotaan adalah studi sosiologi tentang kehidupan sosial dan interaksi manusia di wilayah perkotaan. Studi ini adalah disiplin sosiologi norma yang mempelajari struktur, proses, perubahan dan masalah di sebuah wilayah urban dan memberi masukan untuk perencanaan dan pembuatan kebijakan.
1. 2. Baca dan tuliskan 1 teori pertumbungan kota kemudian anda kaitkan dengan keadaan wilayah perkotaan saat ini!
Teori pertumbuhan kota berkelanjutan (Sustainable Urban Growth Theory) berupaya untuk mencegah, menghindari, mengatasi dan menanggulangi terjadinya kerusakan lingkungan hidup atau dapat dikatakan untuk menjaga dan mempertahankan kelestarian lingkungan hidup untuk mewujudkan pembangunan dan pertumbuhan kota yang ramah lingkungan. Berkelanjutan artinya pembangunan dan pertumbuhan kota dilakukan dengan menerapkan pendekatan pembangunan berwawasan hidup yang berkelanjutan.
Jika teori ini dikaitkan dengan kondisi kota, saat ini dapat dilihat banyak sekali kota-kota yang melakukan pembangun untuk kemajuan wilayah. Di kota-kota besar sekarang ini banyak dilakukan penghijauan yaitu dengan menanam pohon dipinggir jalan dan membuat taman kecil dipekarangan rumahnya. Selain itu di kota juga sudah ada pembagian tempat sampah terutama ditempat umum, pembagian ini berguna untuk memudahkan apabila ingin melakukan daur ulang terhadap sampah tersebut. Hal ini sejalan dengan konsep teori pertumbuhan berkelanjutan yang menjaga kelestarian lingkungan hidup untuk membangun kota yang ramah lingkungan.

Proses
sosialisasi yang terjadi dimasyarakat kota cenderung mengikuti perkembangan
zaman dan perubahan-perubahan yang ada terjadi karena globalisasi dan
modernisasi. Dari perubahan tersebut menimbulkan pergeseran cara bersosialisasi
yaitu yang dulunya nilai dan norma sangat dijunjung tinggi, namun sekarang ini
karena sudah tercampur dengan kebiasan dari luar maka nilai dan norma tidak
menjadi komponen yang penting dalam bersosialisasi. Sebagai contoh dahulu
masyarakat saling membantu dan menghargai, namun sekarang ini masyarakat kota
cenderung individulis atau mementingkan diri sendiri.
Masyarakat perkotaan lebih
memilih koneksi internet daripada interaksi sosial
b. Kasus kriminalitas di perkotaan
Tindakan criminal sekarang ini sudah menjadi tindakan yang biasa terjadi di Indonesia, terutama kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan medan. Hal ini menjadi perhatian khusus yang harus diselesaikan oleh ahli sosiologi . mereka dituntut untuk bisa menyelesaikan dan mengurangi dampaknya agak tidak semakin besar. Sekarang ini kita akan membahas kota Jakarta, Jakarta adalh kota yang termasuk dalam tingkat criminal yang tinggi didunia. Dari hal ini dapat disimpulkan bahwa proses sosialisasi yang ada di jakarta rendah. Tindakan criminal ini terjadi karena factor ekonomi, masyarakat kota yang susah mencari pekerjaan akan mengambil jalan pintas untuk memenuhi kebutuhannya seperti mencopet, mencuri , dan merampok.
Kepadatan populasi penduduk juga menjadi masalah yang perlu diperhitungkan di Jakarta. Sosialisasi yang rendah juga akan mempengaruhi anak, karena pada dasarnya anak akan mencontoh apa yang dilakukan orangtuanya, apabila yang dilakukan orangtuanya adalah tindakan criminal maka anak tersebut juga akan mencontohnya. Banyak dampak yang ditimbulkan dari kriminalitas diantaranya yaitu mundurnya pembangunan kepribadian dan hubungan masyarat. Masalah ini seharusnya segera dituntaskan sejak dini agar kriminalitas yang terjadi berangsur-angsur hilang.
Sumber berita: https://www.kompasiana.com/rosyidd/565a7e49f67a61890e703e08/kriminalitas-di-perkotaan
Analisis
Permasalahan kriminalitas sudah menjadi permasalahan global di Indonesia terutama di kota-kota besar. Banyak factor yang memperngaruhi mereka melakukan tindakan ini, yaitu factor ekonomi, factor kepadatan penduduk, dan adanya peluang untuk melakukan kriminalitas. Untuk mengurangi permasalahan ini masyarakat bisa merepkan sikap jujur dan dapat berhemat atas kebutuhkan hidupnya. Selain itu peran pemerintah juga sangatlah penting. Cara yang bisa dilakukan pemerintah adalah dengan melakukan sosialisasi . Di dalam sosialisasi harus ada hubungan kerjasama yang baik antara pemerintah dengan masyarakat.
Peran pemerintah adalah membuat masyarakat sadar bahwa tingdakan kriminalitas itu tidak sesuai dengan nilai dan norma, selain itu juga bisa membahayakan oranglain dan juga dirinya. Negara Indonesia adalah negara yang berbudaya, beradap, menjunjung tinggi nilai dan norma. Maka dari itu semua masyarakat dan pemerintah harus mematuhi peraturan yang ada agar tercapainya kestabilan dan keselarasan sosial.
4. Berikan gambaran 1 contoh kota yang menjadi salah satu perkembangan kota menurut Koentjaraningrat di Indonesia (kota istana, kota keagamaan, pelabuhan, atau administrasi) dengan tata kotanya!
Salah satu perkembangan kota menurut Koentjaraningrat di Indonesia dengan tata ruanganya adalah kota keagamaan yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta. Kota Yogyakarta merupakan kota agama sekaliagus kota budaya. Dengan ditetapkannya budaya dan tata ruang kota sebagai penanda keistimewaan Yogyakarta dalam UU No. 13 tahun 2012 tentang Keistimewaan Yogyakarta, maka Yogyakarta merupakan kasus spesifik dalam Penataan Ruang karena aspek Tata Ruang menjadi salah satu penanda Keistimewaannya.
Obyek tata ruang kota yang dianggap istimewa, maka budaya yang mewujud dalam keistimewaan tata ruang kota Yogyakarta bisa dilihat dari komponen ruang kotanya maupun konfigurasi fungsi ruang kotanya. konsep budaya yang mewujud dalam tata ruang kota, yaitu monumental dan pertahanan, yang tidak ditemui di kota manapun di Indonesia. Kemudian dari sisi makna, terjadi perbedaan makna simbol-simbol tata ruang kota di era HB I dan HB IX. Kota Yogyakarta merupakan kota agama dapat dilihat dari tempat-tempat peinggalan sejarahnya.
REFERENSI:
https://blog.ruangguru.com/pengertian-sosiologi-dan-objek-studinya
http://sosiologi.fis.unp.ac.id/images/download/BAHAN/SOSIOLOGI%20PERKOTAAN.pdf
PPT
teori pertumbuhan kota besmart UNY
https://www.kompasiana.com/rosyidd/565a7e49f67a61890e703e08/kriminalitas-di-perkotaan
https://news.detik.com/kolom/d-5022416/kriminalitas-pada-masa-pandemi
Suryanto, dkk. 2015. Aspek Budaya Dalam Keistimewaan Tata Ruang
Kota Yogyakarta (Cultural Aspect in the Speciality of Yogyakarta Urban Spatial
Planning). Institut Teknologi Bandung.
http://www.codelabs.co.id/front/article/122/
https://jogjakini.wordpress.com/2009/06/10/peta-kota-yogyakarta/
1
Komentar
Posting Komentar