BELAJAR DARI RUMAH SELAMA PANDEMI COVID-19

Tugas Kuliah Kerja Lapangan

Dosen Pengampu: Aris Martiana, S.Pd., M.Si. & Datu Jatmiko, S.Pd., M.A.

Pendidikan Sosiologi 

Universitas Negeri Yogyakarta

BELAJAR DARI RUMAH SELAMA PANDEMI COVID-19

               Sekolah merupakan tempat untuk menimba ilmu. Kegiatan belajar mengajar pun dilakukan disekolah. Tetapi, sudah lebih dari satu tahun terjadi perubahan dalam bidang pendidikan. Munculnya pandemi Covid-19 telah membuat dampak yang begitu besar bagi masyarakat dalam segala bidang termasuk juga pendidikan. Setelah diumumkannya telah masuknya Covid-19 ke indonesia kegiatan pendidikan dapat dikatakan kurang maksimal. Pada saat itu tindakan yang diambil oleh pemerintah adalah menutup semua sekolah dan mengganti sistem pembelajaran yaitu dari luring (tatap muka) menjadi daring (dalam jaringan).

            Hal ini membuat peserta didik merasa kaget dengan perubahan yang terjadi. Butuh waktu beberapa bulan untuk peserta didik dan guru untuk beradaptasi dengan kondisi baru seperti yang sekarang. Kita dapat melihat bahwa dulu pembelajaran dilaksanakan secara langsung untuk datang ke sekolah tetapi sekarang ini kegiatan belajar dapat dilakukan di rumah, bahkan bisa dilakuakan dimanapun. Kegiatan belajar yang sekarang ini cenderung lebih fleksibel karena dilaksanakan secara daring. Dengan pembelajaran daring ini membuat peserta didik melek akan teknologi terbaru.

            Di tempat saya tinggal ada beberapa sekolah yang melakukan pembelajaran secara daring. pembelajaran daring ini mendapat berbagai respon dari peserta didik dan orang tua. Pada awal pandemi dulu peserta didik merasa kaget dengan belajar dari rumah, tetapi sekarang ini peserta didik sudah bisa beradaptasi  dengan kondisi yang sekarang. Tidak jarang peserta didik menganggap bahwa ini bukan belajar dari rumah tetapi libur. Sedangkan bagi orang tua ini merupakan tantangan tersendiri.  Pada jaman dahulu orang tua menyerahkan pendidikan anak sepenuhnya kepada guru dan sekolah. Tetapi, itu tidak belaku untuk sekarang, banyak orang tua yang mengeluh dengan kondisi ini karena mereka dituntut untuk paham terhadap materi sekolah anaknya dan harus menjadi guru ketika anaknya belajar dirumah.

                Belajar dari rumah adalah salah satu hal yang sudah menjadi rutinitas sebagai peserta didik saat ini. Tugas utama peserta didik adalah belajar. Namun, satu tahun belakang ini tempat belajar peserta didik telah berubah. Sekarang ini pembelajaran mengikuti peraturan sekolah masing-masing, tidak lagi serentak seperti dahulu. Sekitar dua bulan terakhir ini di daerah tempat tinggal saya sekolah sudah mulai dibuka. Sekolah yang sudah mulai dibuka adalah untuk Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Kegiatan belajar mengajar saat pandemi di sekolah hanya 2-3 jam perhari dan dibuat jadwal hanya masuk satu kali dalam seminggu. Tetapi, untuk yang kelas 6 sudah masuk efektif dengan jam pelajaran 2-3 jam perhari. Mulai efektif masuknya sekolah ini tetap menerapkan protokol kesehatan dengan menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan.

            Pandemi Covid-19 ini memiliki dampak positif dan negatif dalam dunia pendidikan. Berikut adalah dampak positif dan negatif dalam belajar dari rumah:

Dampak positif:

1.      1.  Peserta didik lebih berpikiran terbuka

2.    2.  Peserta didik, guru, dan orang tua melek akan perkembangan teknologi

3.    3.  Peserta didik dapat belajar kapan pun, karena waktu belajar lebih fleksibel

4.    4.  Metode belajar yang lebih bervariasi

5.    5.  Lebih eratnya hubungan antara peserta didik dengan keluarganya

Dampak negatif:

1.    1.  Keterbatasan fasilitas/media untuk belajar seperti gadget, kuota internet, dan jaringan

2.    2.  Pemikiran peserta didik bahwa ini adalah libur sekolah bukan belajar dari rumah

3.   3. Terjadinya kekerasan antara orang tua terhadap anakanya, orang tua cenderung tidak bisa menahan emosi ketika sedang mengajari belajar anaknya

4.    4.  Adanya pekerjaan rumah yang harus diselesaikan

5.    5.  Peserta didik dapat mengalami penurunan capaian dalam belajar

6.    6.  Sulitnya peserta didik untuk beradaptasi dengan sistem pembelajaran daring

7.    7.  Peserta didik kurang bersosialisasi dengan orang lain

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mahasiswa Millenial Masih Kritis atau Sudah Mati?

Penerimaan PPPK tahap 1, PGRI terima 20 ribu pengaduan